Rabu, 06 Februari 2019

Suami Istri Jaman Sekarang

Jakarta Jaman saat ini, peranan istri sudah berubah. Jika pada generasi baby boomer (kelahiran 1940-1960) peranan istri murni masalah domestik, di masa generasi X (1960-1980), beberapa istri di dalam rumah serta beberapa yang lain kerja, sedang Istri generasi Y (1980-2000) sebagian besar kerja, baik dari rumah atau kantoran.

“Karakternya ingin dapat lakukan semua: kerja, bersenang-senang, bersosialisasi, serta mengasuh anak dlm 1 durasi,” papar psikolog Ajeng Raviando, M.Psi, dlm bincang-bincang Istri Resik, Pernikahan Serasi yang diadakan ini hari oleh Resik V Godokan Sirih di Seribu Perasaan Lotte Avenue, Jakarta.



Istri saat ini juga dituntut untuk multitasking. Bukan sekedar mengatur anak serta keluarga tetapi pun mencari duit, berkarir, tiada melupakan peranan untuk menyenangkan suami. Semua aktivitas ini terkadang membuat wanita terjerat, manakah yang perlu diutamakan.

“Kalau telah miliki anak, prioritasnya untuk anak. Suami entahlah nomer berapakah,” lebih Ajeng.

Walau sebenarnya, jalinan serasi dgn suami jadi kunci penting bagaimana menjaga pernikahan masih hangat sampai maut memisahkan. Ajeng juga lihat ada 3 rintangan yang ditemui pasangan suami istri di masa moderen misalnya sekarang ini. Ingin tahu apa sajakah? Yuk baca sedetailnya.

Apa Meghan Markle akan Ikuti Kebiasaan Perhiasaan Royal Family?

1. Komunikasi

Smartphone memang sekarang tidak mudah sekali dilepaskan dari pandangan kita, termasuk juga dalam tempat tidur. Akhirnya komunikasi dgn suami juga termasuk jarang. Walau sebenarnya, face to face waktu bicara begitu diperlukan supaya jalinan masih serasi.

“Banyak pasangan yang terlatih menggenggam gawai 24 jam, bahkan juga saat dalam tempat tidur bersama dengan suami. Bukannya, bercakap mengenai kehidupan atau kegiatan, ini malah justru main smartphone,” katanya.

2. Harapan dlm pernikahan

Menurut Ajeng, kadang waktu kita lihat pernikahan demikian indah di media sosial, yang membuat muncul perasaan ingin pernikahan misalnya itu. Akhirnya kita jadi memperbandingkan pernikahan kita serta berfikir bila pasangan kita tidak sebagus pasangan lainnya.

“Di media sosial orang posting pernikahan bahagia selalu, kompak sekali. Saat kita memandangnya malah kita jadi memperbandingkan jalinan kita. Dari yang semula jalinan baik-baik saja, tetapi cocok lihat media sosial jadi ada permasalahan sebab kita ingin pernikahan misalnya orang yang lain,” katanya.

3. Kurangnya durasi berkualitas

Perihal ini sering jadi batu sandungan dlm pernikahan jaman saat ini. Menurut Ajeng, saat berjumpa malah yang dibicarakan pekerjaan atau keluarga. Bukan mengulas mengenai perasaan berdua.

“Jadi jarang sekali ngomong dari dalam hati ke hati, walau sebenarnya bicara dari dalam hati ke hati ada durasi misalnya waktu ingin tidur. Tetapi saat ini waktu ingin tidur malah repot semasing dgn smartphonennya, pada akhirnya tidak ada durasi yang berkualitas kembali.

Faktor-faktor diatas juga membuat trend perceraian tahun ini makin bertambah, angkanya seputar 15-20%. Fakta penting perceraian nomer wahid yaitu ketidak harmonisan dlm jalinan rumah tangga.

artikel terkait :
http://suamiistribahagia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar